Daily Dose of Manga: FOREST OF LOVE

Kali ini saya akan menulis salah satu karya mangaka yang namanya sudah cukup dikenal di Indonesia, Shiraishi Yuki-sensei. Saya sendiri suka karya beliau yang judulnya "Sensei I Once Loved" (judul asli: Daisuki Datta yo, Sensei...), terbit di Indonesia sekitar bulan Maret tahun 2013.

Makanya, waktu beli judul yang satu ini, saya mengharapkan komik yang kualitas ceritanya mendekati "Sensei I Once Loved", tapi ternyata...

Judul               : Forest of Love

Judul asli         : Kaoru-kun to Hana no Mori

Pengarang       : Shiraishi Yuki

Penerbit           : m&c! (Shogakukan)

Rating             : R

Status              : 2 Jilid (TAMAT)
Tahun              : 2014


Sinopsis vol. 1 :
Kaoru yang cantik tapi tomboi adalah “pangeran” yang selalu melindungi murid-murid SMA Seika, sekolah khusus wanita yang letaknya berdekatan dengan SMA Morizono, sebuah sekolah khusus pria. Saat ada orang yang suka diam-diam memotret siswi SMA Seika di ruang ganti, Kaoru menyelidikinya bersama Ren, cowok populer dari SMA Morizono. Saat itulah tak sengaja Kaoru bertemu dengan cowok misterius yang jago berkelahi. Kaoru yang belum pernah jatuh cinta sekarang tiba-tiba didekati dua cowok keren!

Sinopsis vol. 2 :
Walaupun mengagumi Ran, Kaoru akhirnya memilih Ren. Tapi kemudian muncul Nobara Sasaki, adik kelas Kaoru yang mencoba merebut Ren dari Kaoru! Demi mempertahankan Ren, Kaoru pun bersaing dengan Nobara untuk memperebutkan gelar “Ratu” di sekolah mereka. Apakah Kaoru akan berhasil? Ikuti kisahnya dalam volume terakhir Forest of Love ini!

Komentar:
Hmm... gimana bilangnya, ya... Saya... kecewa?

Waktu baca sinopsis volume pertama dan lihat kata 'pangeran', saya langsung terbayang karakter macam Ito Miura dari komik W-Juliet. Cewek tomboi, kuat, tangguh, jatuh cinta tapi nggak membuang sifat-sifatnya yang kuat dari sananya.

Memang, tiap pengarang punya penafsiran sendiri tentang karakter cewek seperti apa yang biasanya sampai dijuluki 'pangeran', entah itu wajahnya yang lebih bisa dibilang 'tampan' ketimbang 'cantik', fisiknya yang kuat dan jago berkelahi, dsb. Tapi Kaoru? Pangeran? Oke, di dalam narasi dan kata-kata tokoh lain, berkali-kali ditegaskan kalau Kaoru adalah 'pangeran', dan beberapa kali juga digambarkan Kaoru menendang atau memukul cowok yang mengganggu cewek-cewek.

Tapi selain itu? Maaf, tapi saya nggak melihat Kaoru sebagai 'pangeran' sama sekali. Saya hanya melihat seorang gadis biasa dengan wajah cantik yang kebetulan bisa berkelahi dan agak-agak airhead. Pernah main otome game macam Amnesia atau Uta no Prince-sama? Tahu sifat tokoh utamanya yang nyaris 'berkepribadian-kosong' dan ikut apa saja plot yang diinginkan pemain? Kira-kira seperti itulah saya melihat tokoh Kaoru di sini.

Ditambah lagi, background dan karakterisasi tiap tokoh sama sekali nggak terasa kuat. Di volume pertama, kita disuguhkan kemunculan dua orang cowok yang nantinya akan rebutan cinta Kaoru, mereka bernama Ren dan Ran. Akan tetapi! Entah ini saya saja atau gimana, kedua cowok ini sama sekali tak bisa membuat saya 'jatuh cinta'. Mereka hanya tiba-tiba datang sebagai adik kelas yang tiba-tiba tertarik pada Kaoru dan sebagai sahabat masa kecil yang sudah sejak lama suka pada Kaoru.

 Kover versi Jepang. Sumber: http://funwarhythm.blog111.fc2.com/blog-entry-2220.html

Kaoru merasa suka pada Ran si teman masa kecil, lalu tiba-tiba merasa bahwa perasaannya hanya kagum, dan sebenarnya ia suka pada Ren si adik kelas. Semuanya terasa terlalu tiba-tiba! Saya tidak merasakan adanya suatu proses jatuh cinta atau semacamnya. Ketiadaan proses inilah yang membuat saya sulit menyukai tokoh-tokoh di sini. Saya benar-benar merasa bahwa karakter-karakter di dalam komik ini hanya sekedar digerakkan oleh plot, jadi tak ada kepribadian yang terasa kuat dari mereka.

Ditambah lagi, ada keanehan cerita pada jilid kedua. Kaoru diceritakan jatuh tertidur karena tidurnya tidak nyenyak menantikan kencannya dengan Ren, padahal di bab yang sama, diceritakan kalau Kaoru tiba-tiba diajak bolos oleh Ren supaya bisa kencan!

Logikanya, karena diajak tiba-tiba, nggak mungkin Kaoru sempat menantikan kencan itu di malam sebelumnya, kan? Apa di komik aslinya memang begitu kata-katanya? Atau ada kesalahan translasi?

Entahlah. Kalau memang di komik asli begitu adanya, ini keanehan cerita yang sangat parah. =..=

Bagi penggemar karya Shiraishi Yuki, mungkin karya ini cukup oke untuk dikoleksi. Tapi di luar itu... yah... bolehlah untuk bacaan santai, gambar cowoknya juga lumayan untuk cuci mata. :P

No comments:

Post a Comment