Daily Dose of Manga: LLLL (One-Shot)


Judul: LLLL
Judul Asli: LLLL
Pengarang: Tei Ataru
Penerbit: m&c! (Mag Garden)
Rating: R
Status: 1 Jilid (TAMAT)


Sinopsis
Oregano, gadis yatim piatu, datang ke kota tempat kakaknya tinggal. Kota yang aneh penuh dengan lampu, warganya takut dengan kegelapan.

“Jangan pernah dekati kegelapan...”
Pesan itu malah membuat Oregano makin penasaran!


Komentar
Menurut pengakuan pengarang di bagian akhir buku, LLLL itu kepanjangan dari Lamp, Life, Light, and Love. Nah, sesuai judulnya, cerita di komik ini mengambil setting di sebuah kota yang warganya berlomba-lomba membangun kediaman bertingkat untuk menjauhi "kegelapan" di dasar kota. Dari kegelapan, akan muncul "roh kegelapan" yang bisa mengambil jiwa manusia untuk dijadikan "lampu kegelapan". Satu-satunya cara untuk menghalau para roh ini adalah dengan membawa lentera/lampu yang cahayanya dibuat dari "jiwa" para lampist.

Nah, Oregano yang baru pindah ke kota itu masih belum tahu bahayanya "roh kegelapan". Iseng, dia melepaskan lentera yang dia bawa meski sudah diwanti-wanti kakaknya. Jiwa Oregano hampir terenggut oleh "roh kegelapan" bernama Raven, tapi sebuah sinar terang menyelamatkan Oregano. Ternyata sinar terang yang muncul tiba-tiba itu adalah tanda bahwa Oregano punya bakat untuk menjadi seorang lampist!

Sampai di sini kita sudah punya dua tokoh yang jadi pusat konflik: Oregano dan Raven. Oregano yang sedang belajar menjadi lampist malah berteman dengan Raven yang mengikuti Oregano sejak usahanya merebut jiwa gadis itu gagal. Pertemanan itu semakin kuat dan berkembang ke arah romantis. Oregano berniat menciptakan "lampu kegelapan" supaya para roh tidak usah mengambil jiwa manusia lagi, sementara waktu Raven tidak banyak karena dia bisa musnah apabila tidak memiliki "lampu". Di lain pihak, ada juga kakak Oregano yang mati-matian menentang hubungan antara manusia dan roh. Apakah hubungan Oregano dan Raven bisa berhasil? Apakah wujud "kegelapan" itu sebenarnya?

"Memikirkan orang yang sudah tak ada tak akan membawa mereka pulang, kan?"

Dari keseluruhan buku, kayaknya satu kalimat itu yang paling kena di aku. Wujud sebenarnya "kegelapan", juga konflik antara Oregano dan kakaknya, semua erat hubungannya dengan "orang-orang yang sudah tak ada". Kalimat itu sendiri dilontarkan oleh Raven, roh kegelapan yang ironisnya sangat menyukai cahaya.

Mungkin ini selera pribadi, tapi aku suka banget sama interaksi yang nggak aneh-aneh seperti antara Oregano dan Raven, tapi cukup menggambarkan bahwa mereka penting bagi satu sama lain. Reaksi dan sikap kakak Oregano juga awalnya terkesan lebay, tapi di dunia nyata pun kayaknya masih banyak orang yang juga bertindak sesuai "trauma"nya sendiri dan lupa bahwa orang lain juga punya "trauma" sendiri-sendiri. Wujud asli "roh kegelapan" juga bikin baper sejenak gara-gara teringat masa lalu. #tsaah


Rate 3 of 5
Meski aku bisa relate banyak dengan ceritanya, ada sesuatu dalam eksekusinya yang membuat cerita ini terasa kurang menonjol.


-karasuhibari-

No comments:

Post a Comment